Keinginan
untuk terlepas dari berbagai kerugian dan kebinasaan sekaligus dapat
meraih keuntungan dan kemenangan adalah kehendak setiap manusia yang
normal.
Imam Ghazali rahimahullah mengatakan :
اعلم أن أوامر الله تعالى فرائض ونوافل؛ فالفرض رأس المال، وهو أصل التجارة وبه تحصل النجاة، والنفل هو الربح وبه الفوز بالدرجاتKetahuilah, bahwa segala perintah Allah itu adakalanya wajib adakalanya sunnat. Maka ibadah yang wajib itu adalah "ra-sul maal", ia adalah modal usaha (perdagangan), dan dengannya diperoleh keselamatan [dari berbagai kebinasaan]. Dan ibadah sunnat itu adalah "keuntungan" (laba), dengannya diperoleh kemenangan dan derajat [kedudukan/martabat].

Bahkan yang diharapkan adalah keuntungan (laba).
Dengan
demikian tunaikanlah segala ibadah yang menjadi kewajiban individu
(fardhu 'ain) maupun kolektif (fardhu kifayah) sebagai modal untuk
mendapatkan keuntungan berupa pelaksanaan ibadah-ibadah sunnah. Yang
dengan ibadah sunnah inilah dapat diraih kemenangan berupa
kedudukan/martabat kedekatan dengan Allah SWT.
Nabi SAW bersabda dalam hadits Qudsi, bahwa Allah berfirman :
ما
تقرب إلي المتقربون بمثل أداء ما افترضت عليهم، ولا يزال العبد يتقرب إلى
بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر
به، ولسانه الذي ينطق به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها
Tidaklah
mendekat kepada-Ku mereka yang berkeinginan mendekat pada-Ku dengan
menunaikan apa yang telah Aku wajibkan atas mereka, dan senantiasa
(tidaklah berhenti) seorang hamba mendekat kepada-Ku dengan jalan
melaksanakan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Maka jika Aku
mencintainya, Kujadikan [penjagaan dan pemeliharaan atas]
pendengarannya yang dia mendengar dengannya dan penglihatannya yang dia
melihat dengannya, dan lisannya yang dia berucap dengannya dan
tangannya yang memegang dia dengannya dan kakiknya yang berjalan dia
dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar