PELATIHAN ADVERSITY QUOTIENT
Selama ini diyakii kecerdasan intelektual (IQ) merupakan satu-satunya sumber kesuksesan seseorang. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga oleh kecerdasan emosional (EQ). Hasil penelitian ilmiah pertama yang dilakukan dengan menggunakan BarOn EQ-i menunjukkan bahwa IQ hanya mempengaruhi sekitar 1% performansi kerja aktual, EQ mempengaruhi sebesar 27%, dan 72 % dipengaruhi oleh hal-hal lainnya.
Stoltz memperkenalkan Adversity Quotient (AQ) yang sering diartikan sebagai Kecerdasan Ketegaran, Ketahan-malangan, atau Mengatasi Kesulitan (MK), merupakan sisi lain dari kecerdasan yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Diperkirakan AQ merupakan bagian yang 72% dimaksud di atas.
AQ merupakan kegigihan, ketabahan, sifat pantang menyerah seseorang dalam menghadapi rintangan, tantangan dalam hidup dan pekerjaan. AQ dibangun atas tiga dasar (batu-tungku) keilmuan yaitu (1) psikologi kognitif : respons seseorang terhadap kesulitan mempengaruhi semua segi efektivitas, kinerja dan kesuksesan; (2) ilmu kesehatan yang baru : cara-cara merespons peristiwa-peristiwa dalam hidup dapat menimbulkan akibat-akibat yang mendalam terhadap kesehatan dari kemampuan mendaki; dan (3) ilmu pengetahuan tentang otak : kebiasaan seseorang dalam merespons kesulitan dapat dihentikan dan segera dirubah.
Terdapat tiga tipe orang dalam merespons kesulitan menanggapi tantangan untuk mendaki puncak kesuksesan, yaitu (1) Quitters, orang-orang yang menghentikan pendakian, (2) Campers, yaitu orang -orang yang berhenti di tengah jalan, dan (3) Climbers, yaitu orang-orang yang selalu mendaki. AQ diibaratkan sebagai sebuah pohon, yaitu pohon kesuksesan. Daun sebagai kinerja, cabang sebagai bakat dan kemauan, batang sebagai kecerdasan, kesehatan dan karakter, serta akar sebagai genetika, pendidikan dan keyakinan.
Konsultan Doktor Syamsul merancang suatu pelatihan yang disebut PELATIHAN ADVERSITY QUOTIENT.Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi suatu Lembaga/Institusi/Perusahaan dalam rangka memotivasi pegawainya mampu menyelesaikan tugas dan tangung jawabnya dengan baik; bahkan lebih dari itu, pegawai dimotivasi untuk mengejar prestasi yang lebih tinggi,bertanggung jawab, tekun, pantang menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar